Bijaksana

Bijaksana disini termasuk dalam Prinsip Bintang yang harus kita pegang. Diperlukan sebuah kesungguhan yang tiada tara agar mampu mamahaminya. Pemahaman dan pemaknaan suara hati tidak bisa diambil sepotong atau sebagian, untuk kepentingan sepihak atau selera pribadi saja. Tidak pula mengabaikan dengan sifat-sifat yang lain. Tidak bisa hanya dipahami melalui otak atau sarana logis saja, tetapi harus diawali dengan proses pencernaan hati menuju pada keadaan yang suci dan bersih.

Allah memerintahkan berbuat adil, melakukan kebaikan dan dermawan terhadap kerabat. Dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan penindasan. Ia mengingatkan kamu supaya mengambil pelajaran. (QS An Nahl 90).

Segala keputusan yang akan diambil pada hakikatnya jika dilandasi oleh dan karena Allah, maka kita akan menemukan sebuah kebijaksanaan mulia dengan penuh kepercayaan diri. Keterbukaan berpikir merupakan hal  esensial dalam pengambilan keputusan. Sebuah proses dinamis di mana kita mengambil atau memilih di antara beragam alternatif.

Saya akan memberikan contoh sikap seseorang yang berusaha untuk bersikap bijaksana;
- Dorongan ingin berkuasa ingin berkuasa, tidak bisa berdiri sendiri. harus           bersikap suci, pengasih, penyayang serta adil.
- Dorongan ingin mencipta, tapi tidak bisa berdiri sendiri, harus berhitung dan berilmu
- Dorongan ingin sejahtera, tidak bis berdiri sendiri, harus suci, pemurah, terpercaya dan terhormat.
- Dorongan ingin bersikap mengasihi, tidak bisa berdiri sendiri, harus tegas dan menjunjung tinggi kebenaran.
-Dorongan ingin mandiri juga tidak bis berdiri sendiri, harus terpercaya, kokoh dan harus berani memulai sebuah langkah.

Apabila hanya mengikuti satu suara hati saja seperti 'dorongan menjadi yang terbesar' tanpa menimbang suara-suara hati yang lain seperti kesabaran , perhitungan, kejujuran serta kebijaksanaan, justru akan melahirkan kegagalan dan kehancuran.

Sunnguh Allah memerintahkan kepadamu untuk menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerimanya. Dan jika kamu menetapkan hukum antara manusia, hendaklah kamu menghukum dengan adil. Sungguh, alangkah indah peringatan yang Allah berikan kepadamu! Sunnguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. ( QS An Nisaa' 58).