Pengalaman Kehidupan

Pengalaman Dalam Kehidupan

Pengalaman kehidupan dan lingkungan akan sangat mempengaruhi cara berpikir seseorang, yang pada akhirnya berakibat pada terciptanya sosok manusia bentukan dari lingkungan sosialnya. Bisa dibayangkan apabila seseorang berada dalam lingkungan sosial yang buruk, maka ia pun akan menjadi seperti lingkungannya itu.
Sebagai contoh, seorang anak yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan keakraban lingkungan keluarga, maka ia akan belajar hidup dengan penuh perasaan cinta serta bersahabat. Berbeda dengan lingkungan yang penuh dengan celaan, hinaan, permusuhan , hanya akan menghasilkan manusia-manusia drngan pribadi labil dan kurang bermoral.

Pengalaman-pengalaman hidup serta kejadian-kejadian yang dialami seseorang sangat berperan dalam menciptakan pemikiran dalam dirinya akan menciptakan sebuah paradigma yang melekat erat dalam pikiran. Hal ini jelas akan sangat merugikan bagi dirinya sendiri,bahakan orang lain. Hal tersebut akan membatasi cakrawala berpikir seseorang, akibatnya seseorang akan melihat segala sesuatu dengan sangat subyektif. Ia akan menilai segalanya berdasarkan pola berpikirnya sendiri, atau melihat berdasarkan bayangan ciptaannya sendiri, bukan secara riil dan objektif.

Dalam hatinya ada penyakit dan Allah menambah penyakitnya itu. Mereka beroleh azab yang pedih menyakitkan, disebabkan karena mereka berdusta. (QS Al Baqarah 10)

Suara hatilah yang sebenarnya berpotensi melindungi diri dari pengaruh pengalaman hidup;juga kejadian-kejadian di sekitar kita, bukan sikap proaktif yang seringkali menjadi respon dari setiap kondisi yang kita miliki. Sikap proaktif hanyalah sebatas metode untuk melihat sesuatu secara berbeda. Merespon suatu keadaan/kondisi kehidupan secara proaktif tanpa dilandasi prinsip nilai yang benar, hanya akan menjebloskan diri kita pada paradigma keliru lainnya yang tidak kalah menyesatkan