Loyalitas dan Integritas

 Loyalitas adalah kesetiaan pada prinsip yang dianut, sedangkan integritas adalah sikap jujur, konsisten, komitmen, berani, dan dapat dipercaya. Integritas muncul dari kesadaran diri terdalam,yang bersumber dari suara hati. Integritas tidak menipu dan tidak berbohong. Integritas tidak memerlukan tepuk tangan orang lain. Integritas tidak peduli dengan riuh-rendah sorak-sorai. Integritas tidak pamrih, dan senantiasa berpegang pada sebuah prinsip kokoh.

Yang diinginkan hanyalah tepukan halus di pundak dari seorang malaikat. Integritas tidak mengharapkan ucapan terima kasih, ia hanya bersahabat dengan suara hati, suara Tuhan, pun hanya mengharapkan catatan kecil dari seorang malaikat yang berada pada bahu kanannya, yaitu malaikat pencatat amal kebaikan.

Masih banyak orang-orang yang melakukan kejahatan-kejahatan kecil apabila memiliki kesempatan dan tidak terlihat oleh orang lain. Mereka umumnya menganggap bahwa hal itu adalah hal biasa, padahal itu adalah pelanggaran etika yang serius yang menyangkut integritas dan kepercayaan. Hal ini terjadi karena pengaruh prinsip-prinsip hidupyang dianut oleh masing-masing orang. Prinsip mereka adalah bekerja untuk mencari uang serta dinilai oleh atasan. Hasilnya adalah orang-orang yang memiliki karakter kurang, bahkan tidak dapat dipercaya.

Ketika kedua (malaikat) pencatat membuat catatan, satu duduk di kanan, satu di kiri. Setiap kata yang ia ucapkan, tentulah di sampingnya ada penjaga yang siap mencatat. (QS Qaaf 17-18).