Tangga Kepemimpinan

Sunnguh, pada diri Rasulullah kamu dapatkan suri teladan yang indah bagi orang yang mengharap (rahmat Allah), dan (keselamatan) hari terakhir, serta banyak mengingat Allah. (QS Al Ahzab 21).

Di sekitar kita, banyak sekali contoh-contoh pemimpin dengan tipikal, gaya dan prinsip yang berbeda-beda. Ada pemimpin yang sangat menonjol prestasi kerja serta integritasnya, tetapi tidak dicintai oleh lingkungannya.

Ada seorang pemimpin perusahaan yang sangat ramah, peka, baik hati serta pandai sekali bergaul, tetapi agak lamban dan kurang disiplin, Akibatnya, para bawahan tidak memiliki semangat juang, meski sang pemimpin tersebut adalah orang yang menyenangka. Akhirnya kinerja perusahaan turun.

Ada lagi pemimpin yang berprestasi, kinerjanya menonjol serta pandai bergaul, namun ia sangat sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Orang lain tidak tahu apa yang sedang dikerjakannya, karena ia tak pernah membimbing bawahannya. ia pun kurang memberi kepercayaan kepada orang lain. Akibatnya pada saat pekerjaan telah tinggi menumpuk, ia merasa sangat tertekan karena target waktu yang ditetapkan tak mampu dicapai, kinerjanya pun akhirnya langsung anjlok.

Kadang kala semangat, semangat, kebesaran, kultus individu, dan heroisme yang mempesona, bisa membutakan mata hati dari kebenaran, bahkan sebuah prasangka negatif sekalipun dapat menyeret manusia pada jurang kehancuran yang tidak disadari hampir selama ratusan tahun bahkan sampai mati.

Dengan melalui tangga-tangga kepemimpinan, maka diharapkan semua permasalahan mampu diantisipasi, mampu menghasilkan seorang pemimpin yang tidak hanya dicintai, dipercaya, atau diikuti, namun juga membimbing dengan suara hati. Ia akan memiliki pengaruh besar yang sangat kuat dalam jangka panjang. Tangga kepemimpina tersebut dibagi menjadi 5 tingkatan :
1. Pemimpin yang dicintai
2. Pemimpin yang dipercaya
3. Pembimbing
4. Pemimpin yang berkepribadian
5. Pemimpin yang abadi

Tingkat keberhasilan seseorang sangat ditentukan pada seberapa tinggi tingkat kepemimpinannya. Tingkat kepemimpinan seseorang juga menentukan seberapa besar dan seberapa jauh tingkat pengaruhnya. Begitu banyak pemimpin-pemimpin populer kaliber dunia yang dilahirkan di muka bumi ini, tetapi pengaruhnya hanya beberapa waktu saja.

Tetapi. pemimpin-pemimpin besar yang diturunkan oleh Tuhan, seperti Nabi Daud as, Nabi Musa as, Nabi Ibrahim as, Nabi Isa as, dan Nabi Muhammad SAW, pengaruhnya terasa begitu kuat, hingga detik ini tak lekang ditelan zaman. Mereka bahkan semakin kuat pengaruhnya, meski mereka sudah tidak lagi berada di muka bumi. Inilah yang disebut pemimpin abadi, pemimpin yang cara memimpinnya sangat sesuai dengan hati nurani, bisa diterima akal sehat ataupun logika. Inilah sebab keabadian pengaruh dari seorang pemimpin seperti para nabi dan rasul. Nabi Muhammad SAW merupakan nabi penutup (terakhir) yang begitu mengandalkan logika dan suara hati. Hanya pemimpin yang sesuai dengan suara hatilah yang akan saya cari dan saya ikuti.

Mengingat begitu banyak pemimpin yang tidak sempurna, seperti misalnya; dicintai namun tidak sungguh-sungguh berusaha memberikan teladan dalam berkarya nyata; atau sebaliknya sungguh-sungguh berusaha tetapi tidak dicintai oleh pengikutnya; atau ada juga yang sudah dicintai, sudah dipercaya namun dengan mudahnya dilupakan orang.

Maka tidaklah salah kalau Nabi Muhammad SAW sebagai seorang pemimpin yang berhasil yang telah mencapai lima tangga kepemimpinannya secara sempurna. Nabi Muhammad SAW bukan semata pemimpin agama, tetapi juga pemimpin dunia. Fakta menunjukkan, selaku pendorong terhadap gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab (muslimin), pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu. Kombinasi yang tak tertandingi, yang mampu dipegang secara seimbang, antara agama dan duniawi, melekat erat dalam diri Nabi Muhammad SAW.

Dan masing-masing orang beroleh derajat, sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tiada lalai akan apa yang mereka lakukan. (QS Al An'aam 132).