Memelihara Sistem

Seorang pemimpin harus bersikap tegas. Ini diperlukan demi memastikan bahwa sistem bisa terus berjalan sesuai dengan rencana awal. Seorang pemimpin harus mampu menjelaskan secara terbuka, akibat-akibat yang ditimbulkan dari sebuah pelanggaran yang telah dilakukan. Sehingga timbul pemahaman dua arah, bahwa tindakan tersebut dilakukan semata atas dasar konsensus bersama (disepakati dan diketahui sebelumnya), juga memiliki pengetahuan akan dampak yang akan ditimbulkan apabila terjadin pelanggaran.

Allah mengetahui apa yang ada dalam hatinya. Maka berpalinglah kamu daripadanya, tetapi berilah mereka peringatan, dan katakanlah kepada mereka mengenai diri sendiri-- Kata-kata yang berbekas di jiwa. (QS An Nisaa' 63)

Pemahaman bahwa setiap orang memiliki peran yang sangat besar dan memiliki konsekuensi terhadap maju mundurnya suatu perusahaan, adalah suatu alasan yang sangat kuat, logis, dan mendasar, sehingga akan memberikan suatu legitimasi dan otoritas untuk melakukan tindakan yang tegas dalam rangka memelihara sistem perusahaan secara keseluruhan. Pemimpin tidak perlu ragu-ragu untuk bertindak dan berani mengatakan dengan tegas dan pasti.

Apabila hal tersebut tidak didukung dengan pelaksanaan prinsip kepercayaan, maka ketegasan ini menjadi kurang efektif. Jika prinsip kepemimpinan tidak menggunakan nilai-nilai yang terkandung dalam prinsip kepercayaan, maka ketegasan ini menjadi lebih tidak efektif lagi. Prinsip pembelajaran harus pula diterapkan dengan baik beserta dukungan visi yang telah ditetapkan dengan jelas sejak awal. Ini semua saling terkait dan saling mempengaruhi, tidak bisa hanya tegas saja.

Ketegasan haruslah didukung pula oleh kematangan empati, yaitu mempelajari sifat-sifat Ke-Esa-an Allah SWT sebagai landasan. Seorang pemimpin tidak hanya tegas, tetapi juga selalu bersikap pengasih penyayang, juga adil dan bijaksana. Pemimpin harus bisa melihat sisi-sisi lain secara menyeluruh.

Langit Ia tinggikan dan diadakan-Nya neraca (keadilan), supaya jangan kamu lampaui batas timbangan. Tegakkan neraca dengan keadilan, dan jangan kamu mengurangi neraca itu. (QS Ar Rahman 7-9).