Prinsip Masa Depan

 Dimana pada prinsip ini visi dimulai. Setiap tahap pembentukan visi sangat bergantung pada kualitas kecerdasan hati seseorang. Visi akan sulit dibangun dan mampu berjalan dengan baik apabila prinsip bintang yang dianut telah sejak awal, yang telah di bahas sebelumnya. Contoh: jika kita salah melangkah pada saat memahami prinsip malaikat, maka pada tahap berikutnya, kita tidak akan mampu membangun sebuah kepercayaan. Akibatnya, pada tahap prinsip kepemimpinan, kita akan menjadi rentan/rapuh, sangat mudah terpengaruh, dan akhirnya memilki kecenderungan untuk gagal menjadi seorang pemimpin.

Seseorang yang berprinsip pada jabatan, penghargaan, dan uang yang jadi motivasinya, maka ia akan selalu menghalalkan segala cara untuk meraihnya. Ia cenderung mengabaikan prinsip pengasih dan penyayang ; tak mengindahkan prinsip kebijaksanaan serta keadilan dengan suara hatinya. Akibatnya, ia gagal membangun kepercayaan, dan tidak berhasil jadi pemimpin. Selanjutnya, ia akan belajar pada prinsip-prinsip yang salah.

Prinsip Machiavelli misalnya, prinsip ini mengajarkan segala celah unruk meraih kekuasaan. lalu orang yang menganut prinsip ini membangun visi dengan motivasi mencari jabatan, penghargaan serta uang. Visi yang dibangun berlandaskan prinsip itu tentu akan melahirkan pemimpin "angkara murka" yang menyengsarakan orang lain, dan puncaknya adalah kerusakan dan kehancuran di muka bumi.

Sesungguhnya, tidak ada yang ajaib dalam meraih suatu keberhasilan, atau sebaliknya tidak ada yang ajaib dalam keterjerumusan kita di lembah kegagalan. Semua melalui proses dan bertahap. Jadi, tidak pada tempatnya bilamana kita mengalami kegagalan lantas kita menyalahkan Tuhan dengan semena-mena. karena kegagalan pun sebenarnya adalah sebuah rangkaian proses sebab akibat. Berkacalah kita pada proses tersebut.

Dan ikutilah yang paling baik dari apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu,sebelum datang azab kepadamu tanpa kamu sadari. (QS Az Zumar 55).