Proses

Selama ini, banyak orang memahami takdir secara sepotong-sepotong dengan beranggapan bahwa keberhasilan atau kegagalan seseorang semata-mata adalah takdir Tuhan. Namun tentu saja kita tidak boleh berhenti berpikir hanya sampai disitu saja. Bahwa sebelum mencapai keberhasilan atau mengalami kegagalan ada suatu proses yang harus dilalui satu persatu. Banyak yang mengambil jalan pintas dalam berpikir, langsung menilai dan mengharapkan hasilnya saja, tanpa memperhatikan proses yang mesti dilalui sebelumnya, dimana setiap proses yang dijalaninya memiliki takdir atau ketentuannya sendiri-sendiri. Itulah yang seharusnya kita tahu dan pahami sebelum mencapai keberhasilan atau kegagalan takdir sesungguhnya.

Allah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setitik mani, kemudian Ia jadikan kamu berpasang-pasangan. (QS Faathir 11).

Pada setiap proses yang akan kita hadapi dan telah kita lalui, terdapat takdir atau hukum ketetapan Tuhan, dimana kita berhak untuk memilih setiap langkah atau beberapa pemikiran untuk menghadapinya. Yang menyebabkan keberhasilan atau kegagalan yaitu konsekuensi dari suatu pilihan. Dan kita tidak berhak untuk menyalahkan Tuhan karenanya. Jika kita sudah berusaha maksimal menurut pandangan kita sendiri, namun masih juga gagal, artinya kita belum melaksanakan hal tersebut secara sempurna, masih ada hal yang kurang atau bisa juga salah dalam menyikapinya.

Konsep takdir yang berbunyi, "Apabila seseorang tidak memenuhi keinginan orang lain untuk menjadi terhormat dan untuk menjadi mulia, maka ia tidak akan memperoleh suatu balasan berupa dukungan dari orang lain meski telah memberi harga yang murah". Kegagalan yang terjadi bukanlah karena kesalahan Tuhan, tetapi kesalahan kita sendiri yang mungkin kurang mempelajari Al Qur'an yang berisikan seluruh keinginan manusia, dan mungkin juga tidak melakukan Iqra' (membaca dan menganalisa) terhadap lingkungan sekitar secara baik dan menyeluruh seperti yang telah diperintahkan-Nya.

Apapun kebaikan yang terjadi padamu, (asalnya) dari Allah. Dan apapun yang buruk menimpa dirimu, (asalnya) dari dirimu  (QS An Nisaa' 79).