Pembimbing

 Pemimpin yang berhasil bukanlah yang berhasil dari sisi luas tidaknya kekuasaannya, namun lebih kerena kemampuannya memberikan motivasi dan kekuatan kepada orang lain. Seorang pemimpin bisa dikatakan gagal apabila tidak berhasil memiliki penerus. Syarat lain yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar dapat mengembangkan kemampuan serta keteguhan mental orang lain; selain memilki rasa kemanusiaan yang tinggi, memilki integritas, komitmen dan konsistensi juga harus memilki kejernihan hati.

Apabila kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang memilki pemikiran yang berlandaskan kebenaran, kita harus merdeka dan terbebas dari prinsip-prinsip yang keliru, pengalaman-pengalaman yang membelenggu, sudut pandang yang subyektif, mengetahui prioritas, dan terbebas dari prasangka negatif.

Tetapi orang yang membawa Kebenaran (Muhammad) dan orang yang mengakui (Kebenaran) itu,mereka itulah orang-orang yang takwa. (QS Az Zumar 33).

Telah banyak terbukti seorang pemimpin bisa menyesatkan jutaan orang dengan pengaruh dan cara berpikir yang salah. Hal ini bisa saja terjadi di tengah masyarakat yang masih labil, ditambah lagi tidak adanya landasan kebenaran sebagai pijakannya. Kekhawatiran bahwa ilmu kepemimpinan dengan cara berpikir yang salah dapat dipergunakan untuk mempengaruhi orang lain memiliki peluang besar untuk terjadi. Dan apabila hal itu terjadi, maka sudah menjadi sunnatullahnyalah kerusakan yang besar dan luar biasa berikutnya tinggal menunggu gilirannya.

Seorang pemimpin akan membimbing orang lain, mengarahkan orang lain, dan akan memberikan kekuatan kepada kepada orang lain, akan memikul tanggung jawab yang paling besar dimana ia harus menanggung resiko dari pemikiran dan tindakan orang lain akibat pengaruh yang ia tanamkan.

Rasulullah sering memberikan nasihat, petunjuk serta contoh kepada para sahabatnya untuk membimbing mereka guna mencapai kebahagiaan. Semua nasihat, contoh-contoh perilaku Nabi Muhammad SAW diabadikan dalam buku hadisnya. Hingga saat ini pemikiran itu tetap abadi dan terdelegasikan, hingga kita semua tetap bisa memperoleh bimbingannya. Inilah contoh bimbingan dan metode yang sempurna dari Nabi Muhammad SAW sehingga pengaruhnya masih tetap kuat hinnga kini. Tidak heran bila kemudian dengan cepat sang Rasul Allah ini menjadi 'subjek dunia' yang mampu mengubah moralitas dunia yang telah kehilangan jati dirinya itu dengan Akhlakul Karimah Nabi Muhammad SAW.

Jawaban orang beriman bila diseru kepada Allah dan Rasul-Nya, agar (Rasul) mengadili mereka, hanyalah bahwa mereka berkata : Kami mendengar dan kami taat. Mereka inilah orang yang berjaya. (QS An Nuur 51).