Pembentuk Kepribadian

 Dewasa  ini banyak yang begitu menekankan pentingnya skill pembentuk kepribadian sebagai penuntun kesuksesan, tetapi banyak ditentukan oleh teknik-teknik seperti : teknik membuat orang lain senang dengan memberi senyuman, orientasi pada minat orang lain dan masih banyak lagi. Pada prinsipnya semua hanya sebatas teori yang menyentuh permukaan,namun tidak mampu menerobos ke akar. Dalam artian, cuma sebatas kulit dan cenderung basa-basi. Akibatnya akan menghasilkan orang yang berprinsip semata-mata pada penghargaan, namun pada saat kehilangan penghargaan tersebut, ia rapuh.

Prinsip yang cenderung subyektif, pada akhirnya justru menciptakan dan melahirkan prinsip yang berorientasi pada kepentingan individu pribadi. Dapula sikap proaktif, yaitu sikap yang tidak dilandasi prinsip kebenaran tidak akan dapat menghasilkan kemandirian atau kemenangan pribadi yang sesunnguhnya karena kondisi lingkungan sekitar yang cenderung berubah dengan sangat cepat. Proaktif tanpa prinsip ibarat pohon tanpa akar.

Keberhasilan tidak banyak ditentukanoleh ukuran besar-kecil otak seseorang.

Demikianlah, usaha pencarian kebenaran itu sesungguhnya akan berujung pada sebuah kebenaran, walau serentetan ujian akan selalu mengasahnya menuju kehakikian sumber kebenaran.
Berpikirlah dengan merdeka, jadilah orang yang berhati seperti hati seorang ibu.

Sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan (yang lurus) dan mereka menyangka bahwa mendapat petunjuk. (QS Az Zukhruf 37).